Tuesday, February 24, 2015

Bukan Tong Kosong.

Akulah si mulut besar.
Tapi bukan Tong kosong yang nyaring bunyinya.
Karna Tong tak lagi kosong.
Ada banyak Sampah dan ludah yang mendarat di dalamnya.

Tong kosong tak lagi kosong.
Bunyi nyaring menghilang,
berganti bau busuk meradang...

Jakarta, 25 februari 2015
Penulis: Andria tama (crb komandan kodok)

Monday, February 23, 2015

Kelebihan Jomblo.

Tentang Jomblo.

Biasanya Jomblo punya daya imajinasi yang kuat. Itu cara Jomblo beradaptasi dengan kenyataan. Di saat yang lain asik sms, bbm, telponan bahkan ketemuan sama pacar. Si Jomblo lebih menikmati ritual berDelusinasi tentang orang tersayang atau tentang dirinya yang jadi Pemenang.

Imajinasi membantu si Jomblo membuat dunia baru yang dia inginkan. Dunia yang terkadang ia tuangkan dalam sebuah karya untuk menemaninya menghadapi kenyataan. Karya yang kadang ia pamerkan dengan bangga pada semesta. Gx peduli di Caci atau di Maki. Karna Jomblo selalu punya cara untuk menyenangkan hati.

Namanya juga Jomblo, otaknya selalu bekerja lebih. Jadi gx heran kalo banyak Jomblo Kreatif bertebaran di muka bumi ini...
Hahahahaha... ^@^

I'm Jomblo and I'm happy...
Andria tama (crb komandan kodok).
23 februari 2015

Thursday, February 19, 2015

Masih banyak Bintang di langit.

Mengapa kau tangisi Bintang mu yang telah pergi?
Setelah itu kau benci langit malam yang cerah ini.

Apa begitu berhargakah bintang yang kau kagumi?


Ya, aku mengerti.
Aku juga pernah merasakan hal yang sama.

Aku benci ketika malam mengusir matahari dengan angkuhnya.
Aku benci ketika tirai langit berubah pekat.
Membuat ku harus bergelut dengan gelap.

Sampai pada akhirnya aku menemukan cahaya kecil yang indah.
Sama seperti mu,
aku memanggilnya Bintang.

Ia menyapa ku dalam gelap,
dengan senyumnya yang merona.
Sejak itu aku mulai menyukai malam,
sekedar untuk melihat cahayanya yang indah.
Hahahahaha...

Tapi pada suatu malam aku tak melihatnya tersenyum lagi,
dia menghilang.
Bintang yang aku sukai telah pergi.
Membuat ku kembali membenci malam.

Tapi itu tak berlangsung lama.
Ketika aku palingkan penglihatan ku pada sudut berbeda di langit malam yang pekat.

Aku melihat hamparan bintang lainnya dengan cahaya merona.
Aku lihat mereka tersenyum padaku.
Meski tak seindah bintang ku yang pertama,
Tapi begitu ramah.

Dan aku pun tersadar.
Selama ini aku hanya terlalu tertuju pada apa yang aku suka,
hingga melewatkan apa yang seharusnya aku sapa.
Bintang-bintang yang ku lihat saat ini,
itu cukup menjadi alasan bagiku untuk tidak lagi membenci malam.

Tuhan menciptakan begitu banyak bintang di langit.
Pilih satu yang menurut mu indah,
Lalu kagumilah sesuka mu.
Tapi ketika bintang itu pergi,
jangan terlalu larut dalam sedih.

Kau hanya perlu memalingkan penglihatan mu pada bintang lain yang menunggu mu untuk memilihnya.

Pada akhirnya kamu akan mengerti,
mengapa Tuhan menciptakan begitu banyak bintang di alam semesta ini.
^p^

Jakarta, 19 februari 2015
Penulis: Andria tama (crb komandan kodok)

Friday, February 6, 2015

Karena kau sahabat ku.

Saat seorang sahabat tak lagi dapat di fahami...
Terbesit dalam hati,
terucap tanya dalam fikir ini...

"Apa ini suatu tanda runtuhnya tiang persahabatan..??"
Dalam hati ini ku harap tidak...

Tapi tak ada daya bagiku...

Hanya sebuah kejujuran,
saling pahami,
dan saling percaya...
Mungkin hanya itu yang mampu menutup lubang rapuh pada tiang persahabatan...

Dan jika itupun tak mampu...
Hanya satu hal yang ku tahu...

Saat kau mencoba tuk jauh dariku...
Ku kan menahan mu di sini,
dan takkan ku lepaskan selamanya dirimu,
Sahabat ku...

Jakarta, 24 maret 2009
Penulis: Andria tama (crb komandan kodok)