Saturday, September 29, 2018

Pulang


Tak ada yang salah dari dirinya saat hatimu terluka.
Pun tak ada yang salah dari dirinya saat kediamanmu yang dulu ramai, kini kosong melompong … sunyi … tak ada isi … hampa.
Berhentilah menjadi pengagum ulung.
Yang hilang waras setiap kali berbicara tentang dirinya.

Bukankah kecewa dan luka kerap kali datang karna sikap kita yang terlalu mengharap lebih pada sesuatu yang bahkan belum tentu kita miliki?

Jika itu perihal cinta … maka berhentilah sejenak untuk mencinta.
Karna kamu salah … Cinta tidak sedangkal itu… Cinta tidak sekanak-kanak itu.

Lepaskan … dan biarkan dia bebas memilih hati mana yang mampu memberikannya nyaman ketika ditempati.
Kamu … jangan terlalu lama menjadi benalu yang terpaksa tumbuh di hatinya.
Yang menumpang rindu dan teduh agar hatimu tetap merasa hangat dari dinginnya kesendirian.

Berhentilah jadi egois karna cinta. Berhentilah untuk memaksakan perasaan mu kepadanya. Lalu, mulailah berjuang dalam penantian yang diam.
Jika dia memang Jodohmu … maka biarlah Tuhan yang memberikan jalan pada hatinya dan hatimu untuk bersatu.

Untuk sekarang ini,
Pulanglah.

Aku rindu pada dirimu yang dulu.
Yang tak pernah muluk-muluk perihal cinta.
Pengagum setia yang lebih memilih mencintai dalam diam.
Yang telah cukup bahagia saat kedua matamu mampu menangkap sosoknya dari kejauhan.
Yang telah cukup bahagia saat mulutmu mampu menasbihkan namanya dibawah langit-langit Tuhan.




Jakarta, 30 September 2018
Andria Tama.