Aku selalu merindu.
Saat hujan jatuh membumi.
Aku selalu merindu.
Saat tetesan airnya membasahi
dedaunan, tanah, dan juga atap rumah ku.
Saat hujan turun.
Aku selalu merindu.
Tapi aku tak pernah tahu
kepada siapa aku merindu.
Mengapa aku merindu.
Dan untuk apa aku
merindu.
Hingga hujan reda di
penghujung senja.
Dan aku masih berkutat
pada pertanyaan ku yang sama.
”Aku merindu untuk siapa?”
Detik berubah menit.
Menit berubah jam.
Jam berubah hari.
Dan begitu seterusnya.
Dan begitu semestinya.
Hingga Tuhan
mempertemukan aku dengan mu.
Di suatu hari yang tak
pernah aku duga sebelumnya.
Menyisipkan namamu pada
bait-bait puisi kehidupan ku.
Lalu membekukannya di
sana.
Aku suka pada cara Tuhan
mempertemukan kita.
Dan senja ini hujan turun
lagi.
Membuat segala yang di
sentuhnya basah.
Begitu pun dengan bunga
tepi jalan yang pagi tadi merekah.
Dan senja ini hujan turun
lagi.
Denting airnya yang
berjatuhan seperti berirama.
Kembali menyayikan
lagu-lagu sendu senda.
Lalu aku kembali merindu.
Tapi aku tak lagi
bertanya, “Aku merindu untuk siapa?”
Karna untuk apa aku bertanya,
Kalau hanya dengan mengingat senyuman mu saja,
Kalau hanya dengan mengingat senyuman mu saja,
Aku telah menemukan
jawabannya.
Kamu adalah ciptaan-NYA.
Dan menemukan mu di
dunia,
Adalah sebuah Anugrah terindah.
Cinta itu sederhana.
Aku merasa sangat bahagia.
Hanya karna kamu ada.
Penulis : Andria Tama (crb komandan kodok)
Jakarta, 27 September 2017
Note : "Gue menulis ini khusus untuk seseorang yang saat ini gue rindu.
Hey, Dear Love. I will always Miss You. ^^-