Siang di padang gurun.
Gersang.
Berjalan, berlari, terjatuh.
Bangkit.
Berjalan, berlari, terjatuh.
Bangkit.
Berjalan, berlari, terjatuh.
Bangkit.
Terulang.
Terus.
Lagi.
Tak juga sampai...
Tak juga usai...
Aku berhenti.
Kakiku keram.
Namun masa depan tak juga terlihat pandangan.
Aku semakin jauh.
Tertinggal rombongan.
Sendiri.
Di pangkuan tanah yang semakin gersang.
Mendongak atas awan.
Berkumur pasir panas.
Aku bertanya.
Mereka begitu mudah.
Kenapa aku susah?!
Tuhan...,
Beri aku kekuatan.
Sedikit keajaiban.
Agar semua angan.
Tak menumpuk jadi kuburan.
Penulis: Andria tama (crb komandan kodok)
Jakarta, 15 September 2015
No comments:
Post a Comment